Sistem Perekonomian


PERKEMBANGAN PEMIKIRAN SISTEM EKONOMI


Disusun Oleh Kelompok 1:
Ajeng Ayu Prameswari (20217383)
Ellin Widiastuti (21217915)
Elvrin H. Sitorus (21217930)
Sekar Kartika Dewi (27217301)

KELAS 1EB04
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2017

BAB I
PENDAHULUAN
I.1        Latar Belakang
            Ketika kita membahas bagaimana perkembangan pemikiran ekonomi terjadi tentu sebelum itu ada lahirnya sebuah pemikiran ilmu ekonomi. Samuelson seorang ahli ekonomi menjelaskan bahwa ilmu ekonomi tumbuh secara evolusioner sebagai suatu bidang displin dengan mengamati data, mengembangkan hipotesis, mengujinya, kemudian mencapai consensus yang terkadang tidak mudah. Beberapa pendapat menyatakan bahwa kelahiran ilmu ekonomi dimulai sejak Mahzab Fisiokrat atau Mahzab Klasik pada pertengahan abad ke-18.
            Dengan berkembangnya pemikiran ilmu ekonomi maka terlahirlah sebuah sistem ekonomi. Pokok pikiran dari sistem ekonomi sendiri, yaitu kelangkaan (scarcity). Sistem ini berbicara tentang bagaimana berkorban tertentu untuk mendapatkan hasil yang sebanyak-banyaknya dan berkorban minimal untuk mendaptkan hasil tertentu.
            Sistem ekonomi bisa dikatakan unik karena sistem ini mencakup kehidupan manusia bahkan sistem politik memiliki hubungan dengan sistem ekonomi sendiri. Ekonomi dan politik merupakan dua aspek atau sektor terpenting dalam sebuah negara. Dua aspek ini tidak bisa dipisahkan karena memiliki hubungan yang sangat erat, bila mereka berdiri sendiri niscaya akan terjadi sebuah masalah yang besar di suatu negara tersebut. Ekonomi adalah ilmu yang mempelajarai tentang tata keuangan suatu Negara.  Sedangkan politik merupakan ilmu yang mempelajari seluk beluk tentang tata negara, baik yang berhubungan dengan pembangunan ataupun keadilan. Hubungan antara ekonomi dan politik bisa dilihat dari berbagai aspek, mulai dari sejarahnya, perkembangannya dan lainnya. 
I.2        Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan sistem?
2.      Apa itu sistem ekonomi dan sistem politik?
3.      Apa yang dimaksud dengan kapitalisme dan sosialisme?
4.      Apa itu persaingan terkendali?
5.      Bagaimana kadar kapitalisme dan sosialisme?
6.      Bagaimana sejarah pemikiran ekonomi berkembang dimulai dari praklasik, klasik, dan neo klasik?
7.      Sistem ekonomi apa yang cocok diterapkan bagi bangsa Indonesia?
I.3        Tujuan Penulis
1.      Untuk mengetahui apa yang dimaskud dengan sistem
2.      Untuk mengetahui apa itu sistem ekonomi dan sistem politik
3.      Untuk mengetahui penjelasan tentang kapitalisme dan sosialisme dalam perekonomian
4.      Untuk mengetahu tentang apa yang dimaksud dengan persaingan terkendali
5.      Untuk mengetahui kadar kapitalisme dan sosialisme
6.      Untuk mengetahui bagaiman sejarah pemikiran ekonomi berkembang dimulai dari pra klasik, klasik, dan neo klasik
7.      Untuk mengetahui sistem ekonomi apa yang cocok diterapkan bagi bangsa Indonesia

BAB II
PEMBAHASAN
II.1            Pengertian Sistem
Sistem pada dasarnya adalah suatau organisasi besar yang menjalin berbagai subjek (objek) serta perangkat kelembagaan dalam suatu tatanan tertentu, subjek atau objek pembentuk sebuah sistem dapat berupa orang-orang atau masuyarakatuntuk suatu sistem kemasyarakatan. Keserasian hubungan antarsubjek(antar objek) termasuk bagian atau syarat sebuah sistem, karena sebagai organisasi. Keserasian itulah yang akan dijadikan petunjuk apakah sistem itu dapat berjalan /dijalankan, sehingga pada gilirannya kelak akan dapat dinilai apakah tujuan yang dinginkan oleh sistem itu akan tercpai atau tidak. Setiap sistem pada dasarnya selalu mempunyai atau dipilih menjadi beberapa subsitem, yakni sistem-sistem lebih kecil yang merupakan bagian dari dirinya, sebaliknya setiap sistem pada hakekatnya senantiasa merupakan bagian dari sebuah suprasistem, yakni sebuah sistem lebih besar ke mana ia(bersama  dengan beberapa sitem lain) menginduk. Sitem ekonomi tidaklah berdiri sendiri ia terkait dengan sstem-sistem lain dalam sebuah suprasistem kehidupan sosioal kemasyaraktan
II.2            Sistem Ekonomi dan Sistem Politik
Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antaramanusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suatu tatanan kehidupan. Sebuah sistem ekonomi terdiri atas unsur-unsur manusia sebagai subjek; barang-barang ekonomi sebagai objek; serta seperangkat kelembagaan yang mengatur dan menjalinnya dalam kegiatan ekonomi. Perangkat kelembagaan meliputi: cara kerja; mekanisme hubungan; hokum dan peraturan-peraturan perekonomian ; serta kaidah dan norma-norma lain (tertulis maupun tidak tertulis).
Sistem perekonomian tidaklah berdiri sendiri. Ia berkaitan dengan falsafah, pandangan, dan pola hidup masyarakat tempatnya berpijak. Sebagai bagian dari suprasistem kehidupan, sistem ekonomi berkaitan erat dengan sistem-sistem social lain yang berlangsungan di dalam masyarakat. Di dunia ini terdapat kecendrungan umum bahwa sistem ekonomi di sebuah Negara “bergandengan tangan” dengan sistem politik di Negara bersangkutan, ideology ekonomi berjalan seiring dengan ideology politik. Secara umum, antara unsur-unsur, antara sistem ekonomi dan unsur-unsur sistem politik dapat di Tarik benang merah.
II.3            Sistem Perekonomian Kapitalis
A.    Sistem Ekonomi Kapitalis
Para ahli ekonomi dunia menilai bahwa pemikiran ahli-ahli ekonomi klasik yang dimotori oleh Adam Smith merupakan dasar sistem ekonomi kapitalis. Tokoh-tokoh mazhab klasik mengemukakan bahwa segala kegiatan ekonomi yang dilaksanakan secara bebas dinilai akan lebih banyak mamfaatnya bagi kalangan masyarakat sebagai keseluruhan dari pada kalau segalanya diatur pemerintah, atau dengan kata lain melalui ikut campur tangan pemerintah
Pandangan tersebut didasarkan dari berbagai saran atau pendapat yang menyatakan bahwa produksi dan komsumsi serta pembagian kekayaan pada asasnya sudah ditentukan menurut hukum-hukum ekonomi yang berlangsung didalam kehidupan masyarakat Para tokoh pemikir dari mazhab klasik mempunyai banyak pandangan tertentu mengenai sejumlah permasalahan ekonomi  yang dianggap paling penting dalam kehidupan masyarakat yakni yang berkenaan dengan masalah pokok yang ada hubunganya antara satu dengan lainnya, dan kemudian di bahas dalam kerangka susunan anlisis teoritis. Misalnya mengenai hubungan antara nilai dan harga barang, besarnya upah dan besarnya laba, yang satu sama lainnya ditentukan oleh kekuata-kekuatan pasar dalam persaingan. Untuk itu peran pemerintah harus dibatasi hanya pada prasarana pekerjaan umum serta jasa-jasa public lainnya
Adapun titik tolak teori yang diberikan oleh ahli-ahli sistem ekonomi kapitalis yang bernaung dibawah mazhab klasik,adalah bahwa kebutuhan manusia akan dapat terpenuhi  dengan cara yang baik sekiranya sumber-sumber daya produksi itu digunakan secara efisien. Disamping itu juga jika hasil produksi yang berupa barang dan jasa di jual di pasaran melalui persaingan yang benar-benar bebas .
Kapitalisme merupakan sebuah sistem organisasi ekonomi yang dicirikan oleh hak milik privat atas alat-alat produksi dan distribusi yang pemanfaatannya untuk mencapai laba dalam kondisi yang sangat kompetitif (Milton H.Spencer;1990).
Selajutnya pengertian sistem ekonomi kapitalis adalah suatu sistem yang memberikan kebebasan yang cukup besar bagi pelaku-pelaku ekonomi untuk melakukan kegiatan yang terbaik bagi kepentingan individual atas sumberdaya-sumberdaya ekonomi atau faktor-faktor produksi. Pada sistem ekonomi ini terdapat keleluasaan bagi perorangan untuk memiliki sumberdaya, seperti kompetisi antar individu dalam memenuhi kebutuhan hidup, persaingan antar badan usaha dalam mencari keuntungan.
Prinsip “Keadilan” yang dianut oleh sistem ekonomi kapitalis adalah setiap orang menerima imbalan berdasarkan prestasi kerjanya. Dalam hal ini campur tangan pemerintah sangat minim, sebab pemerintah berkedudukan sebagai “Pengamat” dan “Pelindung” dalam perekonomian (Subandi;2005).
Dari beberapa pengertian diatas Adam Smith melalui bukunya yang terbit pada tahun 1776 dengan judul “An Inquiry the nature and Cause of the wealth of nation” yang menghendaki setiap orang diberi kebebasan untuk bekerja dan berusaha dalam persaingan sempurna dengan meniadakan sama sekali intervensi pemerintah. 
Dengan kata lain sistem ekonomi kapitalis adalah produk dari teori Adam Smith lahir pada abad ke17, teorinya menghendaki setiap orang diberi kebebasan untuk berusaha dalam persaingan sempurna ,dengan meniadakan sama sekali intervensi pemerintah, teori Adam Smith ini bertahan sampai pada tahun 1930. Setelah terjadi depressi ekonomi dunia, para pemikir ekonomi beranggapan bahwa perlu adanya intervensi pemerintah dalam menata perekonomian dunia melalui kebijakan pembelanjaanya, konsep ini  diungkapkan oleh keyness, dalam konsep ini setor swasta dipersilahkan berkembang namun intervensi
Pemerintah tetap diperlukan untuk menstabilkan perekonomian.Sejak tahun 1944 konsep keyness inilah yang dianut oleh kebanyakan Negara angora PBB, namun dengan terjadinya krisis minyak dunia  pada tahun 1973, mengilhami kembali munculnya sistem ekonomi kapitalis dengan nama baru sistem ekonomi neoliberalime.     
B.     Kelebihan Sistem Ekonomi Kapitalis
1.      Adanya kebebasan berusaha, berinovasi, dan berkreativitas dalam kegiatan ekonomi.
2.      Persaingan antar pengusaha mendorog kemajuan teknologi.
3.      Hak milik perorangan diakui.
C.    Kekurangan Sistem Ekonomi Kapitalis
1.      Timbulnya penidasan (eskploitasi) antarmanusia.
2.      Terjadinya kesenjangan pendapatan kaya dan miskin karena tidak adanya pemerataan pendapatan.
3.      Banyak timbul praktik monopoli yang merugikan masyrakat
D.    Pilar-Pilar Sistem Ekonomi Kapitalis
 Sistem ekonomi kapitalis merupakan suatu sistem yang menyandarkan diri sepenuhnya pada : 
1.      Hak milik Swasta (Private Property)
 Lembaga ini merupakan elemen pokok dari kapitalisme, Ia menjamin bahwa setiap orang mempunyai hak untuk mencapai barang-barang ekonomi dan sumber-sumber daya melalui cara yang legal.
Pemberian hak pemilikan atas harta kekayan memenuhi fungsi-fungsi ekonomi penting, yaitu: Para individu memperoleh perangsang agar aktiva mereka dimanfaatkan seproduktif-produktifnya. Hal tersebut sangat mempengaruhi distribusi kekayaan serta pendapatan karena individu-individu diperkenankan untuk menghimpun aktiva dan memberikannya kepada ahli waris mereka apabila mereka meninggal dunia. Selanjutnya memungkinkan laju pertukaran yang tinggi oleh karena orang perlu memiliki hak pemilikan atas barang-barang sebelum hak tersebut dapat dialihkan kepada pihak lain. Konsekwensi-konsekwensi sosial dan ekonomi fungsi-fungsi tersebut sangat mempengaruhi perkembangan kapitalisme. 
2.      Dibina oleh tangan yang tak terlihat (The Invisibel Hand)
Prinsip tersebut menyatakan bahwa untuk mencapai hal yang terbaik untuk masyarakat.Setiap individu dalam sebuah masyarakat kapitalistik dimotivasi oleh kekuatan-kekuatan ekonomi sehingga ia akan bertindak sedemikian rupa untuk mencapai kepuasan terbesar dengan pengorbanan atau biaya yang sekecil-kecilnya.   



3.      Individualisme ekonomi  Laissez- Faire 
Pernyataan ini menjadi kata kunci kapitalisme. Dalam arti bahwa tiadanya intervensi pemerintah akan menyebabkan timbulnya individualism ekonomi dan kebebasan ekonomi.Intervensi pemerintah dibatasi pada aktivitas-aktivitas tertentu.   
4.      Persaingan dan pasar-pasar bebas (free market competition). 
Prinsip bekerjanya mekanisme pasar menyebabkan terjadinya persaingan. Dalam bentuknya yang paling sempurna, pasar bebas menunjukkan ciri-ciri,  pembeli dan penjual dalam jumlah cukup banyak yang  menjebabkan mereka tidak dapat mempengaruhi harga barang yang bersangkutan kemudian kebebasan para pembeli serta penjual yang tidak dihalangi oleh pembatasan-pembatasan ekonomi atas permintaan dan penawaran. 
     II.4             Sistem Perekonomian Sosialisme
A.    Sistem Ekonomi Sosialisme
Ekonomi sosialisme dibagi menjadi dua, yaitu sosialisme kuno dan sosialisme modern. Sosialisme kuno adalah produk kehendak sosial yang berusaha melawan dan menghapus semua tindak eksploitasi. Salah satu cara yang dipakai adalah dengan membangkitkan kekuatan social, membentuk sebuah kekuatan distribusi, dan menghapuskan kepemilikan swasta. Sementara sosialisme modern sendiri menitik beratkan masalah kemiskinan yang disebabkan oleh sistem ekonomi kapitalis dan keinginan proletariat industri modern, dan kontrol semua produksi oleh masyarakt atau proletar.
Karl Marx dan Frederich Engels menulis perjalanan revolusi, The Communist Manifesto. Hal ini menghantui eropa tidak hanya komunisme tetapi beberapa aliran seperti Fourism, Owenism, dan Saint-Simonism. Semua itu berubah menjadi ekspresi baru yang disebut sosilisme. Terdapat sosialisme utopis, sosialisme revosional, dan sosialisme nasional. Semuanya tumbuh dengan cepat dari perekonomian desa hingga industri dunia. Marx percaya dengan adanya sistem ekonomi sosialism merupakan sistem pertama di dunia yang mengizinkan adanya ekspresi masyarakat disertai kebahagian.
Di dalam ekonomi sosialisme kelompok industri dan sumber daya yang menyangkut kepentingan rakyat banyak dimiliki oleh negara. Sisanya menjadi milik pribadi. Selain itu Karl Marx membuat  keterangan tentang mekanisme penghisapan yang dilakukan oleh kaum kapitalis (borguis) dan kaum buruh (proletar). Kelebihan sistem sosialis yang lain, yaitu tidak adanya pengangguran karena semua alat produksi dimiliki oleh negara sehingga masyrakat berhak menyumbangkan kontribusinya dalam berkerja.

II.5            Kadar Sistem Perekonomian Kapitalis dan Sosialisme
Unsur-unsur kapitalisme dan sosialisme jelas terkandung dalam pengorganisasian ekonomi Indonesia. Untuk melihat seberapa tebal kadar masing-masing “isme” ini mewarnai perekonomian, seseorang  bisa melihatnya dari dua pendekatan. Pertama adalah dengan pendekatan faktual-struktural, yakni menelaah peranan pemerintah atau Negara dalam struktur perekonomian. Kedua adalah pendekatan sejarah, yakni dengan menelusuri bagaimana perekonomian bangsa dari waktu ke waktu.             
II.6            Persaingan Terkendali
Untuk mengetahui sistem ekonomi yang dianut oleh suatu Negara, maka perlu dianalisis kandungan factor-faktor tersebut di atas
Sistem ekonomi di Indonesia (sistem persaingan terkendali);
·         Bukan kapitalis dan  bukan sosialis. Indonesia mengakui kepemilikan individu terhadap sumber ekonomi, kecuali sumber ekonomi yang menguasai hajat hidup orang banyak di kuasai oleh Negara sesuai dengan uud 45
·         Pengakuan terhadap kompetisi antar individu dalam meningkatkan taraf hidup dan badan udaha untuk mencari keuntungan, tapi pemerintah juga mengatur bidang pendidikan , ketenagakerjaan,persaingan,dan membuka prioritas usaha.
·         Pengakuan terhadap penerimaan imbalan oleh individu atasprestasi kerja dan badan usaha dalam mencari keuntungan.pemerintah mengatur upah kerja minimum dan hukum pemburuhan.
·         Pengelolahaan ekonomi tidak sepenuhnya percaya kepada pasar. Pemerintah juga bermain dalam perekonomian melalui BUMN dan BUMD serta departemen teknis untuk membantu meningkatkan kemampuan wirausahawan (UKM) dan membantu pemodalan

II.7            Pemikiran Ekonomi
A.    Pra Klasik
1.      Aristoteles (384-322 SM)
Menurut Aristoteles, ekonomi merupakan suatu bidang tersendiri, yang pembahasannya harus dipisahkan dengan bidang lain. Beliau juga orang yang meletekkan pemikiran dasar tentang teori nilai (nilai) dan harga (price). Pertukaran barang (exchange of commodities) dan kegunaan uang dalam pertukaran barang tersebut. Aristoteles membedakan proses ekonomi ke dalam dua cabang, yaitu kegunaan (user) dan keuntungan (gain). Lebih spesifik ia membedakan oeconomic dan chrematistic. Oeconomic atau ilmu ekonomi di definisikan sebagai “the art of house-hold management, the administrations of one’s patrimony, the careful hasbanding of resources.
Sedangkan chematistik mengaplikasikan penggunaan sumber alam atau keterampilan manusia untuk tujuan-tujuan yang bersifat acquisitive dalam chrematistic.Aristotel juga menjelaskan fungsi uang sebagai alat tukar dan satuan hitung. Menjelaskan perbedaan antara nilai tukar dan nilai pakai suatu barang.
2.      Plato
Plato dilahirkan dari kalangan famili Athena sekitar tahun 427 SM. Di masa remaja dia berkenalan dengan filosof tersohor Socrates yang jadi guru sekaligus sahabatnya. Plato mendirikan perguruan tinggi di Athena, yaitu Akademi Platonik, sekolah tingkat tinggi pertama di dunia barat, yang berjalan lebih dari 900 tahun. Plato menghabiskan sisa umurnya yang empat puluh tahun di Athena, mengajar dan menulis ihwal filsafat. Muridnya yang masyhur, Aristoteles, yang jadi murid akademi di umur tujuh belas tahun sedangkan Plato waktu itu sudah menginjak umur enam puluh tahun. Plato tutup mata pada usia tujuh puluh.
Republik adalah sebuah karya filsafat dan teori politik yang berpengaruh karya seorang filsuf Yunani, Plato, yang ditulis sekitar 360 SM. Buku ini ditulis dalam format dialog Socrates.
Gagasan Plato tentang ekonomi timbul dari pemikirannya tentang keadilan dalam sebuah negara ideal. Kata Plato, dalam sebuah negara ideal, kemajuan tergantung pada pembagian kerja yang dimaksudkan untuk pembangunan kualitas kemanusiaan. Plato dapat dikatakan sebagai orang yang sangat mengecam kekayaan dan kemewahan. Agar tiap orang bisa hidup sejahtera secara merata, maka manusia perlu dan berkewajiban mengendalikan nafsu keserakahannya untuk memenuhi semua keinginan yang melebihi kewajaran
3.      Scholastic (Gereja Abad Pertengahan)
Pemikiran kaum skolastik menekankan pada kuatnya hubungan ekonomi dengan masalah etika, serta besarnya perhatian pada masalah keadilan. Mengajarkan bagaimana seseorang bertindak dan bagaimana tingkah laku dalam perekonomian sesuai dengan kaidah agama. Serta melarang praktik pembungaan uang. Hal ini disebabkan karena tokoh-tokoh aliran tersebut dipengaruhi dengan kuat oleh ajaran gereja. Tokoh-tokoh yang dari aliran ini antara lain,  St. Albertus Magnus, dan St. Thomas Aquinas.
4.      Fisiokrat
Kaum fisiokrat menganggap bahwa sumber kekayaan adalah sumber daya alam. Aliran ini dinamai aliran physiocratism, yaitu penggabungan dari dua kata physic (alam) dan cratain atau cratos (kekuasaan), yang berarti mereka yang percaya pada hukum alam (believers in the rule of nature). Hukum alam yang penuh dengan keselarasan dan keharmonisan berlaku kapan saja dimana saja dan dalam situasi apapun atau bersifat kosmopolit. Semboyan terkenal dari kau ini adalah “Laisser faire, laisse passer” yang artinya alam mempunyai hokum tersendiri dan tidak perlu diatur.
5.      Merkantilisme
Merkantilisme adalah suatu sistem politik ekonomi, negara/raja memiliki wewenang yang besar dalam ekonomi dan kemakmuran suatu negara diukur dari jumlah logam mulia yang dimiliki, serta perdagangan luarnegri/perdagangan internasional merupakan jalan utama memperoleh kekayaan. Tujuan dari merkantilisme adalah:
1.      Memperbanyak aset dan modal negara/raja
2.      Melindungi perkembangan industri perdagangan dan melindungi kekayaan negara
3.      Untuk membiayai negara/raja sebagai satu-satunya penguasa ekonomi
4.      Membiayai dan memperkuat armada perang
B.     Klasik
1.      Adam Smith
Walau pemikiran ekonomi sudah berkembang pada abad ke-15, pada saat terjadinya revolusi pertanian di Eropa, tetapi pengakuan terhadap ilmu ekonomi sebagai cabang ilmu ekonomi sendiri baru diakui pada abad ke-18. Adam Smith merupakan tokoh utama dalam teori klasik sekaligus disebut sebagai bapak ekonomi dan penganut mekanisme pasar.  Adam Smith mengemukakan teorinya yang mengatakan pemerintah melakukan campur tangan seminimal mungkin dalam perekonomian (Laisser faire, laisse passer).  Dia menulis buku “The Wealth of Nation” yang berisi teori Invisible Hands (tangan gaib). Teori ;ainnya yaitu respirocal absolute advantage.
2.      David Ricardo (1722-1823)
Lahir pada 19 April 1772 di London. Ia adalah putra ketiga dari seorang Yahudi Belanda yang telah membuat uang di London Stock Exchange. Ketika ia berusia 14, Ricardo bergabung dengan ayah bisnisnya dan menunjukkan baik pegang urusan ekonomi. Pada 1793 ia menikah dengan seorang Quaker disebut Priscilla Anne Wilkinson, Ricardo kemudian dikonversi menjadi Kristen, menjadi Unitarian . Hal ini menyebabkan sengketa dengan ayahnya dan berarti bahwa Ricardo harus mendirikan usaha sendiri. Dia melanjutkan sebagai anggota bursa efek, di mana kemampuannya memenangkan dukungan dari rumah perbankan terkemuka.
Ia adalah seorang Pemikir yang paling menonjol di antara segenap pakar Mazhab Klasik. Ia sangat terkenal karena kecermatan berpikir, metode pendekatannya hampir seluruhnya deduktif. David Ricardo telah mengembangkan pemikiran-pemikiran Adam Smith secara lebih terjabar dan juga lebih sistematis. Dan pendekatannya teoretis deduktif, pemikirannya didasarkan atas hipotesis yang dijadikan kerangka acuannya untuk mengkaji berbagai permasalahan menurut pendekatan logika.
Pada 1817, Ricardo diterbitkan Prinsip Politik Ekonomi dan Perpajakan dimana ia menganalisis distribusi uang antara tuan tanah, pekerja, dan pemilik modal. Dia menemukan nilai-nilai relatif komoditi dalam negeri didominasi oleh jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dalam produksi mereka, disewa dieliminasi dari biaya produksi. Dia menyimpulkan bahwa keuntungan bervariasi berbanding terbalik dengan upah, yang bergerak dengan biaya kebutuhan, dan sewa yang cenderung meningkat sebagai penduduk tumbuh, yang meningkat karena kenaikan biaya budidaya. Dia khawatir tentang pertumbuhan populasi terlalu cepat, dalam kasus ini tertekan upah ke tingkat subsistensi, mengurangi keuntungan dan diperiksa pembentukan modal.
3.      Jean Baptiste Say
J.B Say berasal dari Perancis. Dia berasal dari kalangan pengusaha, ia sangat meuja pemikiran-pemikiran Adam Smith. Hasil kerjanya dirangkum dalam bukunya Traite d’Economie Politique (1903). Kontribusi Say yang paling besar terhadap aliran klasik adalah bahwa setiap penawaran akan menciptakan penawarannya sendiri (supply creates its own demand). Pendapat Say ini disebut Hukum Say (Say’s Law). Hukum ini didasarkan pada asumsi bahwa nilai produksi selalu sama dengan pendapatan.
4. Thomas R. Maltus
Robert Thomas Malthus percaya bahwa pertumbuhan penduduk, apabila tidak terkontrol (uncheck), akan berlangsung menurut deret ukur atau deret geometri,dan Sebaliknya perkembangan ketersediaan pangan diperkirakan berlangsung hanya menurut deret hitung atau deret aritmetika. Dalam kondisi yang tidak terkontrol tersebut, bahaya kelaparan menjadi tidak terhindarkan. Oleh karena itu, pengontrolan pertumbuhan penduduk merupakan keharusan, apabila kehidupan manusia ingin terhindar dari bencana. Maltus menjelaskan bahwa paling tidak terdapat dua pengontrol pertumbuhan penduduk, yaitu pengontrol preventif dan positif. Pengontrol preventif adalah dengan mengurangi kelahiran, sedang pengontrol positif adalah peningkatan jumlah kematian.
C.    Neo Klasik
1.      Tokoh-Tokoh Neo Klasik
·         W. Stanly Jevons (1835-1885),
·          Leon Walras (1837-1910),
·         Carl Menger (1840-1921),
·         Alfred Marshall (1842-1924),
·         Francis Ysidro Edgeworth (1845-1925) dan
·         Vilfredo Pareto (1848-1923).
Neoklasik membahas menggunakan konsep analisis marjinal atau marjinal Revolution. Konsep ini merupakan pengaplikasian kalkulus diferensial terhadap tingkah laku konsumen dan produsen, serta penentuan harga-harga dipasar.
Teori ini telah lama di gunakan dan di kembangkan Heinrich Gossen (1810-1885) dalam menjelaskan kepuasan (utility)dari pengkonsumsian jenis barang. Kepuasan marjinal (marginal Utility) dan pengkonsumsian suatu barang akan semakin turun jika barang yang sama dikonsumsi semakin banyak, “(Hukum Gossen I)”. dan Hukum Gossen II, menjelaskan bahwa sumber daya dan dana yang tersedia selalu terbatas, secara relative, untuk memenuhi berbagai kebutuhan yang relative tidak terbatas.
Ø  Alfred Marshall
Klasik harga di tentukan oleh besarnya pengorbanan untuk menghasilkan barang tersebut. Yang menentukan harga adalah dari sisi penawaran (produsen). Pendapat klasik tersebut di tentang oleh Jevons. Mereka sepakat bahwa yang menentukan harga adalah kondisi permintaan, atau marginal melihatnya dari sisi konsumen, yaitu kepuasan marginal (marginal Utility) pengkonsumsian satu unit barang terakhir. Marshall telah menghitung koefisien barang yang di minta akibat terjadinya perubahan harga secara relative. Nilai koefisien dapat sama dengan satu, lebih besar dan lebih kecil dari satu. ada dua masalah yang belum dapat diselesaikan dari sisi permintaan, yaitu: aspek barang-barang pengganti dan efek pendapatan.
Menurut marshall, selain oleh biaya-biaya, harga dapat juga di pengaruhi oleh unsur subjektif pihak konsumen adalan pendapatan (daya beli) dan unsur keuangan perusahaan dalam keadaan sulit, misalnya mungkin perusahaan mau menerima harga yang rendah tetapi kalau keadaan keuangan cukup kuat, mereka juga akan lebih berani dalam mempertahankan harga. Jadi menurut teori harga Alfred Marshall ”harga terbentuk sebagai integrasi dua kekuatan pasar penawaran dari pihak produsen dan permintaan dari pihak konsumen”.
Kebutuhan uang untuk transaksi ini berkembang secara proposional dengan tingkat pendapatan nasional:
Mt = k.Y
Keterangan:
            Mt : kebutuhan uang untuk transaksi di suatu waktu
            Y  : pendapatan nasional
            K  : besar kecilnya keinginan masyarakat untuk memegang bagian dan pendapatan/kekayaannya dalam bentuk kas.
Profesor J. E Meade dari Universitas Cambridge membangun suatu model pertumbuhan ekonomi neo-klasik yang dirancang untuk menjelaskan bagaimana bentuk paling sederhana dari sistem ekonomi klasik akan berperilaku selama proses pertumbuhan ekuilibrium.
2.      Asumsi Model Meade
Profesor Meade membangun modelnya disekitar asumsi berikut:
        i.            Ada suatu perekonomian tertutup dengan sistem pasar bebas yang di dalamnya terdapat persaingan sempurna.
      ii.            “Returns to scale” konstan.
    iii.            Di dalam perekonomian tersebut di produksi dua jenis barang yaitu barang konsumsi dan barang modal.
    iv.            Mesin merupakan satu-satunya bentuk modal.
      v.            Semua mesin diasumsikan serupa.
    vi.            Harga barang konsumsi dalam uang diasumsikan konstan.
3.      Model Meade
Di dalam perekonomian sebagai di gambarkan di atas, output bersih di produksi tergantung pada empat factor:
        i.            Stok modal netto yang tersedia dalam bentuk mesin.
      ii.            Jumlah tenaga buruh yang tersedia.
    iii.            Tanah dan sumber alam yang tersedia, dan
    iv.            Keadaan pengetahuan teknik yang terus membaik sepanjang waktu.
Hubungan ini dinyatakan dalam bentuk fungsi produksi sebagai berikut:
Y = F(K,L,N,t)
Keterangan:
            Y  : output netto atau pendapatan nasional netto
            K  : stok modal (mesin)
            L  : tenaga kerja
            N : tanah dan sumber alam
            t  : w
aktu yang menandakan kemajuan teknik
Misalkan jumlah tanah adalah sumber alam tetaap, output netto dapat meningkat setiap tahun dengan adanya pertumbuhan dalam K,L dan t. hubungan ini di tunjukkan sebagai.
DY = VDK + WDL + DY1
Keterangan:
           
D   : menunjukkan kenaikan
            V  : produk marginal dari modal
            W : produk marginal dari buruh
            Y1 : di pergunakan sebagai pengganti t
Laju pertumbuhan output tahunan proporsional:
DY/Y = VK/Y     DK/K + WL/Y   DL/L + DY1/Y
Keterangan:
DY/Y   :  adalah laju pertumbuhan output proposional,
DK/K   :  laju pertumbuhan stok modal proposional
DL/L    :  laju pertumbuhan tenaga buruh proposional
DY1/Y  : laju pertumbuhan proposional kemajuan teknik salam satu tahun
Laju pertumbuhan output proposional di atas masing-masing kita nyatakan dengan y,k,l dan r, produk marginal proposional modal VK/Y sebagai U dan produksi marginal roposional buruh W,L/Y sebagai Q.
Y = Uk = Q1 + r
Keterangan:
y  : laju pertumbuhan output
k  : jumlah tertimbang (weighted sum) dari ketiga pertumbuhan yang lainnya, yang pertama jumlah laju pertumbuhan dalam stok modal
U : produk marginal proposional dari modal
1  : plus laju pertumbuhan penduduk
Q : produk marginal buruh
r  : plus laju pertumbuhan teknologi
II.8            Sistem Ekonomi Indonesia
Sejak tahun 1998 sampai sekarang Indonesia dapat dikatakan menggunakan Sistem Ekonomi Pancasila. Sistem ekonomi pancasila juga sering disebut pengembangan dari sistem ekonomi campuran karena sistem ekonomi campuran dianggap sebagai pelopor adanya sistem ekonomi Pancasila. Indonesia bisa dikatakan cenderung menggunakan sistem ekonomi kapitalis
Penyebab timbulnya pergantian ke sistem ekonomi Pancasila ialah karena adanya krisis finansial yang diakibatkan karena memburuknya ekonomi global pada saat itu. Hal ini tentu membawa dampak yang negatif bagi bangsa indonesia di sektor perekonomian mengingat indonesia masih dikategorikan sebagai negara yang sedang berkembang sehingga Indonesia merasakan dampak yang paling buruk. Harga-harga meningkat secara drastis, nilai tukar rupiah terperosok jatuh dengan cepat, dan menimbulkan berbagai kekacauan di seluruh bidang, terutama ekonomi. Berdasarkan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 pasal 33 setelah amandemen
(1)   Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
(2)   Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
(3)   Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
(4)   Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
(5)   Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.

















BAB III
A.    Kesimpulan
Sistem pada dasarnya adalah suatau organisasi besar yang menjalin berbagai subjek (objek) serta perangkat kelembagaan dalam suatu tatanan tertentu. Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antaramanusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suatu tatanan kehidupan. Secara umum, antara unsur-unsur, antara sistem ekonomi dan unsur-unsur sistem politik dapat di Tarik benang merah.  Terdapat beberapa pemikiran ekonomi, yaitu praklasik, klasik, dan neoklasik. Adam Smith merupakan tokoh utama dalam teori klasik sekaligus disebut sebagai bapak ekonomi dan penganut mekanisme pasar. 
Indonesia menganut sistem ekonomi pancasila juga sering disebut pengembangan dari sistem ekonomi campuran karena sistem ekonomi campuran dianggap sebagai pelopor adanya sistem ekonomi Pancasila. Indonesia bisa dikatakan cenderung menggunakan sistem ekonomi kapitalis











BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Deliarnov. 1995. Perkembangan Pemikiran Ekonomi (Edisi Revisi). Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Doddy AB, Muhammad. 2013. Menguasai IPS Sistem Kebut Semalam Edisi 6 Revisi. Depok: Pustaka Gema Media.
Herman Hoppe, Hans. 2010. A Theory of Socialism and Capitalism. London. University of Nevada
Mankiw, Gregory. 2016. Principles of Economics Eight Edition. United States of America. Cengage Learning.
Sastradipoera, Komaruddin, 2007. Sejarah Pemikiran Ekonomi Suatu Pengantar Teori dan Kebijaksanaan Ekonomi. Bandung: Kapasigma
Skousen, Mark. 2005. Sejarah Pemikiran Ekonomi Sang Maestro, Teori-Teori Ekonomi Modern. Jakarta: Prenada Media.
Soule, George. 1994. Pemikiran Para Pakar Ekonomi Terkemuka. Yogyakarta: Kanisius.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengantar Bisnis #3

Revolusi Industrialisasi